CARA
MERANCANG NARATIF LITERASI YANG MENARIK
UNTUK DIBAGIKAN KEPADA PUBLIK
Membagikan berbagai hal atau pengalaman kepada publik tentunya tidak
serta - merta asal berbicara dan membahas topik
tanpa arah yang jelas, pembahasan
yang dibagikan perlu dikemas menjadi
naratif literasi yang tepat sehingga
apa yang dibicarakan menjadi topik pembahasan
menarik dan bermakna bagi pembicara sendiri maupun pendengar.
Sebelum memulai langkah-langkah untuk membuat naratif
literasi, perlu diketahui hal yang paling utama adalah
pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan naratif
literasi. Naratif literasi
terdiri dari kata naratif dan literasi. Naratif
berawal dari kata narasi, menurut KBBI kata narasi memiliki makna
mengurai atau menjelaskan, dalam hal
ini narasi merupakan sebuah prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian. Kata kedua yaitu
literasi, menurut KBBI literasi memiliki arti
kemampuan menulis dan membaca. Sehingga naratif literasi merupakan karya
tulisan yang memiliki makna cerita,
terdiri atas serangkaian paragraf yang ditulis sedemikian rupa.
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan narartif literasi, kemudian
perlu diketahui langkah-langkah
membuat naratif literasi yang tepat. Hal ini bertujuan agar tulisan atau cerita yang dibagikan kepada
khalayak memiliki alur yang jelas,
tidak berantakan, serta terlihat menarik.
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
|
1. Pilih tema yang menarik.
|
Alangkah lebih baik ketika tema yang dipilih
memiliki amanat atau manfaat untuk
disampaikan. Untuk mempermudah memilih tema yang menarik, kita dapat mencari referensi dari beberapa buku, baik
fiksi maupun non fiksi. Jika buku tersebut memuat fiksi, maka bacalah ceritanya. Jika berupa pengetahuan, maka baca dan pahami
informasinya.
|
2. Tentukan target
|
Tentukan target
pembaca atau pendengar yang akan menikmati narasi tersebut.
|
3. Rencana alur
|
Siapkan rencana
alur
utama.
|
4. Tentukan peristiwa
|
Tentukan
peristiwa yang akan
dibahas pada bagian
awal, tengah dan akhir.
|
5. Jelaskan
|
Jelaskan secara rinci peristiwa tersebut sedetail mungkin.
|
6. Terima kritik dan saran
|
Terima
kritik dan saran sebagai bahan evaluasi untuk merancang naratif
literasi selanjutnya. Karena pada
dasarnya literasi adalah menulis dan membaca, berbicara dan mendengarkan, maka perlu adanya
umpan balik agar menjadi interaksi yang saling melengkapi.
|
Kegiatan literasi dapat dilakukan di mana saja dan dengan berbagai
cara. Hal ini tentunya menjadi
upaya untuk memperbaiki tingkat literasi bangsa Indonesia yang masih
tergolong rendah. Salah satu lingkungan yang sangat perlu diterapkan kegiatan literasi adalah lingkungan sekolah. Maka,
kami merekomendasikan beberapa kegiatan literasi yang dapat diterapkan di sekolah.
Kegiatan literasi tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Membuat jadwal wajib kunjungan perpustakaan bagi peserta didik.
2. Membuat majalah dinding yang memuat ajakan
atau himbauan untuk memotivasi peserta
didik untuk gemar membaca dan menulis.
3. Membuat pojok baca di setiap kelas sebagai
fasilitas peserta didik untuk menerapkan kegiatan literasi selain
di perpustakaan.
4. Menerapkan
kegiatan membaca buku selain buku pelajaran
sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar.
5. Menerapkan kegiatan merangkum setelah
membaca, hal ini bertujuan agar siswa lebih
memahami informasi apa yang telah mereka dapatkan dari buku tersebut, hal ini pula menjadikan peserta didik
terbiasa dengan membuat
karya tulis literasi.
Sehubungan dengan zaman yang semakin berkembang dan era perubahan yang membawa teknologi, maka kegiatan literasi
dibutuhkan pula kemajuan, agar masyarakat sebagai pengguna
teknologi tidak buta informasi. Maka dibutuhkan paham literasi digital.
Kegiatan literasi digital yang dapat
dilakukan oleh peserta didik di sekolah
adalah sebagai berikut.
· Membaca materi pelajaran atau karya fiksi dalam bentuk
e-book atau e-text book melalui aplikasi digital
yang resmi.
· Menulis karya hasil literasi yang
diterbitkan di internet, sehingga sasaran pembaca dapat lebih luas lagi. Beberapa platform yang dapat dimanfaatkan yaitu website, blog, wattpad, dan sebagainya.
·
Menerapkan kegiatan pembelajaran secara daring untuk mengasah kemampuan
teknologi peserta didik.
Memahami makna naratif
literasi dan mempelajari
langkah-langkah menerapkan kegiatannya,
serta mengetahui kegiatan literasi yang dapat dilakukan di sekolah, hingga mendapat opsi keluaran hasil karya
literasi digital pserta didik, diharapkan minat baca generasi muda dapat meningkatkan literasi
bangsa Indonesia menjadi
lebih baik, sehingga membuat pendidikan di Indonesia
menjadi setara dan mampubersaing dengan negara maju lainnya.
Naratif Literasi - Perjalanan Strategi Literasi
Oleh : Silvia
Ginta Kirana
Pendidikan dan pengajaran tidak dapat
dipisahkan. Menginjak pada langkah mengikuti PPG Prajabatan yang insyaAllah
menjadi calon guru professional, dimana menurut Ki Hajar Dewantara guru adalah
guru membaca. Namun berbicara mengenai perjalanan literasi setiap individu
dengan kata lain nantinya kita juga harus mengajarkan berbagai strategi
literasi untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan literasinya
merupakan salah satu hal yang menarik bagi saya.
Menikmati membaca buku sendirian merupakan
hal yang menjenuhkan dan cepat mengantuk bagi diri saya untuk saat ini.
Kegiatan literasi yang saya lakukan saat duduk dibangku sekolah dasar sangat
berbeda dengan yang saya lakukan saat ini. Karena saat duduk dibangku sekolah
dasar saya menyukai kegiatan membaca, apapun saya baca secara lantang dan
percaya diri setiap membaca tulisan meskipun terkadang masih beberapa salah
ucap. Sering kali keluarga memberikan saya apresiasi terhadap apa yang saya
lakukan sehingga hal itu mendorong semangat saya untuk membaca terutama membaca
buku mata pelajaran. Seriring berjalannya waktu, membaca buku mata pelajaran
merpakan salah satu kewajiban yang saya lakukan bukan karena hobi melainkan
karena tanggung jawab akan tugas yang diberikan oleh guru. Tidak cukup membaca
satu atau dua kali untuk mendapatkan pemahaman teks, seringkali saya ulangi dan
membaca dengan keras. Apabila sedang dilaksanakan ulangan tengah semester,
kepribadian saya akan memahami teks semakin sulit karena ada rasa cemas tidak
dapat memahami teks yang saya baca kemudian berakibat saya tidak mampu menjawab
soal dengan baik dan tidak memiliki nilai yang sempurna. Pada sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas semakin banyak teori yang harus kita pelajari,
semakin tinggi level pemahaman teks bacaan maka semakin serius saya memahami
teks bacaan tersbeut, dan membutuhkan suasana yang hening.
Suatu ketika akan dilangsungkan ujian
nasional, berbagai persiapan telah saya laksanakan dengan baik, mengikuti les
ganesha operation, aktif menjawab laithan soal-soal, aktif meminta laithan soal
kepada guru secara pribadi, namun masih ada satu yang menjadi PR bagi saya
yaitu belajar secara santai. Kemudian ibu saya memberikan masukkan strategi
membaca diselingi dengan musik agar otot tidak terlalu tegang secara terus
menerus, diselingi menonton hiburan namun tidak terlena akan waktu, atau makan
sesuatu yang saya senangi. Terlebih lagi setelah lulus SMA nanti apabila saya
menjadi anak kos, ibu saya berpesan bahwa kita harus berusaha untnuk belajar
dalam kondisi apapun, karena akan ada banyak hal di luar sana yang menjadi luar
kendali kita. Misalnya suasana kos yang ramai, suasana kelas yang banyak
bercanda, untuk itu saya harus belajar menerima segala situasi dengan lapang
agar bisa belajar dengan tenang.
Setelah duduk dibangku perguruan tinggi,
strategi literasi yang awalnya saya lakukan secara serius, suasana harus
hening, tidak aada musik atau orang yang berbicara, alhamdulillah sekarang saya
belajar untuk fokus, tidak mudha terdistrak dengan situasi lingkungan. Saat ini
saya bisa melakukan kegiatan literasi di luar rumah dengan suasana ramai,
diselingi bercanda gurau bersama teman-teman, sambil nongkrong atau belajar
sambil berdiskusi.
Terlebih lagi setelah saya mengikuti
perkuliahan mata kuliah literasi lintas mata pelajaran, ternyata kegiatan literasi
ini tidak hanya sekedar kegiatan membaca, menulis, namun juga dapat menggunakan
berbicara, melihat maupun mendengarkan. Dari berbagai kegiatan literasi
tersebut, hal yang paling syaa sukai adalah kegiatan literasi mendengarkan dan
melihat secara langsung. Kemudian saya menyadari bahwa satu hal sederhana apa
yang kita lakukan saat ini, apa yang kita baca, kita lihat, kita dengar saat
ini akan menjadi hal yang bermanfaat dihari berikutnya apabila kita mengambil
nilai positifnya, dan seiring berjalannya waktu kemampuan literasi akan
berpengaruh terhadap pembawaan diri seseorang di masa yang akan datang.