Monday, March 20, 2023

TOPIK 5 RUANG KOLABORASI LITERASI LINTAS MATA PELAJARAN - Perjalanan Strategi Literasi Silvia Ginta Kirana

 

CARA MERANCANG NARATIF LITERASI YANG MENARIK

UNTUK  DIBAGIKAN KEPADA PUBLIK

 

Membagikan berbagai hal atau pengalaman kepada publik tentunya tidak serta - merta asal berbicara dan membahas topik tanpa arah yang jelas, pembahasan yang dibagikan perlu dikemas menjadi naratif literasi yang tepat sehingga apa yang dibicarakan menjadi topik pembahasan menarik dan bermakna bagi pembicara sendiri maupun pendengar.

Sebelum memulai langkah-langkah untuk membuat naratif literasi, perlu diketahui hal yang paling utama adalah pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan naratif literasi. Naratif literasi terdiri dari kata naratif dan literasi. Naratif berawal dari kata narasi, menurut KBBI kata narasi memiliki makna mengurai atau menjelaskan, dalam hal ini narasi merupakan sebuah prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian. Kata kedua yaitu literasi, menurut KBBI literasi memiliki arti kemampuan menulis dan membaca. Sehingga naratif literasi merupakan karya tulisan yang memiliki makna cerita, terdiri atas serangkaian paragraf yang ditulis sedemikian rupa.

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan narartif literasi, kemudian perlu diketahui langkah-langkah membuat naratif literasi yang tepat. Hal ini bertujuan agar tulisan atau cerita yang dibagikan kepada khalayak memiliki alur yang jelas, tidak berantakan, serta terlihat menarik.


 

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1.      Pilih tema yang menarik.

Alangkah lebih baik ketika tema yang dipilih memiliki amanat atau manfaat untuk disampaikan. Untuk mempermudah memilih tema yang menarik, kita dapat mencari referensi dari beberapa buku, baik fiksi maupun non fiksi. Jika buku tersebut memuat fiksi, maka bacalah ceritanya. Jika berupa pengetahuan, maka baca dan pahami informasinya.

2.      Tentukan target

Tentukan target pembaca atau pendengar yang akan menikmati narasi tersebut.

3.      Rencana alur

Siapkan rencana alur utama.

4.      Tentukan peristiwa

Tentukan peristiwa yang akan dibahas pada bagian awal, tengah dan akhir.

5.      Jelaskan

Jelaskan secara rinci peristiwa tersebut sedetail mungkin.

6.      Terima kritik dan saran

Terima kritik dan saran sebagai bahan evaluasi untuk merancang naratif literasi selanjutnya. Karena pada dasarnya literasi adalah menulis dan membaca, berbicara dan mendengarkan, maka perlu adanya umpan balik agar menjadi interaksi yang saling melengkapi.

Kegiatan literasi dapat dilakukan di mana saja dan dengan berbagai cara. Hal ini tentunya menjadi upaya untuk memperbaiki tingkat literasi bangsa Indonesia yang masih tergolong rendah. Salah satu lingkungan yang sangat perlu diterapkan kegiatan literasi adalah lingkungan sekolah. Maka, kami merekomendasikan beberapa kegiatan literasi yang dapat diterapkan di sekolah.

Kegiatan literasi tersebut adalah sebagai berikut.

1.    Membuat jadwal wajib kunjungan perpustakaan bagi peserta didik.

2.    Membuat majalah dinding yang memuat ajakan atau himbauan untuk memotivasi peserta didik untuk gemar membaca dan menulis.

3.    Membuat pojok baca di setiap kelas sebagai fasilitas peserta didik untuk menerapkan kegiatan literasi selain di perpustakaan.

4.    Menerapkan kegiatan membaca buku selain buku pelajaran sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar.

5.    Menerapkan kegiatan merangkum setelah membaca, hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami informasi apa yang telah mereka dapatkan dari buku tersebut, hal ini pula menjadikan peserta didik terbiasa dengan membuat karya tulis literasi.

Sehubungan dengan zaman yang semakin berkembang dan era perubahan yang membawa teknologi, maka kegiatan literasi dibutuhkan pula kemajuan, agar masyarakat sebagai pengguna teknologi tidak buta informasi. Maka dibutuhkan paham literasi digital.

Kegiatan literasi digital yang dapat dilakukan oleh peserta didik di sekolah adalah sebagai berikut.

·  Membaca materi pelajaran atau karya fiksi dalam bentuk e-book atau e-text book melalui aplikasi digital yang resmi.

·    Menulis karya hasil literasi yang diterbitkan di internet, sehingga sasaran pembaca dapat lebih luas lagi. Beberapa platform yang dapat dimanfaatkan yaitu website, blog, wattpad, dan sebagainya.

·      Menerapkan kegiatan pembelajaran secara daring untuk mengasah kemampuan teknologi peserta didik.

Memahami makna naratif literasi dan mempelajari langkah-langkah menerapkan kegiatannya, serta mengetahui kegiatan literasi yang dapat dilakukan di sekolah, hingga mendapat opsi keluaran hasil karya literasi digital pserta didik, diharapkan minat baca generasi muda dapat meningkatkan literasi bangsa Indonesia menjadi lebih baik, sehingga membuat pendidikan di Indonesia menjadi setara dan mampubersaing dengan negara maju lainnya.

Naratif Literasi - Perjalanan Strategi Literasi

Oleh : Silvia Ginta Kirana

Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Menginjak pada langkah mengikuti PPG Prajabatan yang insyaAllah menjadi calon guru professional, dimana menurut Ki Hajar Dewantara guru adalah guru membaca. Namun berbicara mengenai perjalanan literasi setiap individu dengan kata lain nantinya kita juga harus mengajarkan berbagai strategi literasi untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan literasinya merupakan salah satu hal yang menarik bagi saya.

Menikmati membaca buku sendirian merupakan hal yang menjenuhkan dan cepat mengantuk bagi diri saya untuk saat ini. Kegiatan literasi yang saya lakukan saat duduk dibangku sekolah dasar sangat berbeda dengan yang saya lakukan saat ini. Karena saat duduk dibangku sekolah dasar saya menyukai kegiatan membaca, apapun saya baca secara lantang dan percaya diri setiap membaca tulisan meskipun terkadang masih beberapa salah ucap. Sering kali keluarga memberikan saya apresiasi terhadap apa yang saya lakukan sehingga hal itu mendorong semangat saya untuk membaca terutama membaca buku mata pelajaran. Seriring berjalannya waktu, membaca buku mata pelajaran merpakan salah satu kewajiban yang saya lakukan bukan karena hobi melainkan karena tanggung jawab akan tugas yang diberikan oleh guru. Tidak cukup membaca satu atau dua kali untuk mendapatkan pemahaman teks, seringkali saya ulangi dan membaca dengan keras. Apabila sedang dilaksanakan ulangan tengah semester, kepribadian saya akan memahami teks semakin sulit karena ada rasa cemas tidak dapat memahami teks yang saya baca kemudian berakibat saya tidak mampu menjawab soal dengan baik dan tidak memiliki nilai yang sempurna. Pada sekolah dasar hingga sekolah menengah atas semakin banyak teori yang harus kita pelajari, semakin tinggi level pemahaman teks bacaan maka semakin serius saya memahami teks bacaan tersbeut, dan membutuhkan suasana yang hening.

Suatu ketika akan dilangsungkan ujian nasional, berbagai persiapan telah saya laksanakan dengan baik, mengikuti les ganesha operation, aktif menjawab laithan soal-soal, aktif meminta laithan soal kepada guru secara pribadi, namun masih ada satu yang menjadi PR bagi saya yaitu belajar secara santai. Kemudian ibu saya memberikan masukkan strategi membaca diselingi dengan musik agar otot tidak terlalu tegang secara terus menerus, diselingi menonton hiburan namun tidak terlena akan waktu, atau makan sesuatu yang saya senangi. Terlebih lagi setelah lulus SMA nanti apabila saya menjadi anak kos, ibu saya berpesan bahwa kita harus berusaha untnuk belajar dalam kondisi apapun, karena akan ada banyak hal di luar sana yang menjadi luar kendali kita. Misalnya suasana kos yang ramai, suasana kelas yang banyak bercanda, untuk itu saya harus belajar menerima segala situasi dengan lapang agar bisa belajar dengan tenang.

Setelah duduk dibangku perguruan tinggi, strategi literasi yang awalnya saya lakukan secara serius, suasana harus hening, tidak aada musik atau orang yang berbicara, alhamdulillah sekarang saya belajar untuk fokus, tidak mudha terdistrak dengan situasi lingkungan. Saat ini saya bisa melakukan kegiatan literasi di luar rumah dengan suasana ramai, diselingi bercanda gurau bersama teman-teman, sambil nongkrong atau belajar sambil berdiskusi.

Terlebih lagi setelah saya mengikuti perkuliahan mata kuliah literasi lintas mata pelajaran, ternyata kegiatan literasi ini tidak hanya sekedar kegiatan membaca, menulis, namun juga dapat menggunakan berbicara, melihat maupun mendengarkan. Dari berbagai kegiatan literasi tersebut, hal yang paling syaa sukai adalah kegiatan literasi mendengarkan dan melihat secara langsung. Kemudian saya menyadari bahwa satu hal sederhana apa yang kita lakukan saat ini, apa yang kita baca, kita lihat, kita dengar saat ini akan menjadi hal yang bermanfaat dihari berikutnya apabila kita mengambil nilai positifnya, dan seiring berjalannya waktu kemampuan literasi akan berpengaruh terhadap pembawaan diri seseorang di masa yang akan datang.

 

No comments:

Post a Comment

MULAI DARI DIRI TOPIK 5 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_SILVIA GINTA KIRANA_1922730158

MULAI DARI DIRI – TOPIK 5 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI   1.         Apa saja yang harus dievaluasi untuk pembelajaran berdiferensiasi?...