Setelah mempelajari pembelajaran diferensiasi tentunya kalian sudah tahu pembelajaran apa saja yang dapat kita koneksikan dengan mata pelajaran lainnya atau dengan dunia realitas yang kita hadapi. Untuk itu yuk kita simak lebih lanjut gambar di bawah ini.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar peserta didik. Saya sebagai guru nantinya memfasilitasi
peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap peserta didik memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga dalam penerapannya tidak dapat diberi
perlakuan yang sama.
1. Literasi Lintas Mata Pelajaran
Dimana pada
mata kuliah literasi lintas mata pelajaran mengajarkan bahwa keterampilan setiap
individu perlu dilatih terlebih dalam membaca, menulis, berfikir kritis,
menghitung, memahami dan memecahkan masalah untuk mendapatkan suatu pengetahuan
baru misalnya keterampilan
membaca scanning dan skimming sehingga mengetahui kebutuhan informasi,
menemukan, mengevaluasi dan efektif memakai informasi tersebut untuk mengangkat
isu atau masalah yg dihadapi khususnya dalam memahami informasi pada setiap
mata pelajaran. Kemudian dalam memahami informasi pada
setiap mata pelajaran dapat menggunakan teks multimoda untuk memudahkan peserta
didik memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan. Messkipun pada pembelajaran guru telah
menyediakan buku teks sebagai bahan pembelajaran, peserta didik tidak serta
merta mengetahui cara memahami buku teks tersebut, untuk itu peran guru disini
adalah melatih kemampuan peserta didik mengenai strategi membaca yang kita
kenal konsep literasi lintas mata pelajaran.
2. Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Belajar mengajar merupakan proses yang penting dalam
pendidikan untuk itu kita perlu mempelajari tentang motivasi belajar dan
paradigma personel peserta didik karena setiap peserta didik memiliki kepribadian
yang berbeda, motivasi belajar yang berbeda untuk itu berpengaruh pada proses
pembelajarannya. Teori belajar ini dapat dilihat dari 3 sudut pandang yakni
tepri behaviorisme, sosial kognitif dan konstruktivisme. Pada pembelajaran
paradigma baru saat ini teori belajar yang diterapkan adalah teori
konstruktivisme yaitu teori pembelajaran peserta didik yang terjadi karena ada
suatu pengalaman-pengalaman yang terjadi dan memadukannya dengan pengalaman
baru untuk menumbuhkan pengetahuan siswa menjadi lebih berkembang. Perbedaan usia
pun memiliki upaya peningkatan motivasi yang berbeda untuk itu ada banyak hal
yang perlu diperhatikan dalam memahami peserta didik.
3. Filosofi Pendidikan
Apabila dikaitkan dengan materi pembelajaran diferensiasi kita dapat merefleksi diri alasan kuat menjadi seorang guru, mengetahui bagaimana perbedaan peserta didik pada saat saya duduk dibangku sekolah dengan peserta didik saat ini. Peserta didik sebelumnya cenderung seperti bayi yang menunggu disuap nasi agar bisa kenyang sedangkan peserta didik saat ini dapat mencari makan sendiri dari berbagai cara. Maksudnya adalah setelah mempelajari filosofi pendidikan ini kita dapat mengetahui perbedaan peserta didik dahulu cenderung pasif, seorang guru yang cendernung aktif untuk melatih bagaimana cara membaca, menulis, apa pengertian dari suatu materi yang akan disampaikan sehingga peserta didik masih bergantung pada guru akan memberikan asupan materi apa saat hari ini. Sedangkan peserta didik saat ini cenderung lebih aktif untuk mengetahui dan mencari hal hal baru. Sebagian besar mereka telah memiliki pandangan sendiri, namun masih dibutuhkannya peran guru sebagai penguat materi dan memberikan pemahaman lebih kepada peserta didik untuk dapat menuntun proses pembelajaran sesuai kebutuhan tiap peserta didik.
Untuk lebih jelasnya teman-teman bisa unduh Mind Mapping Koneksi Antar Materi Pembelajaran Berdiferensiasi pada link berikut ini :
No comments:
Post a Comment